E-Madventure (E-Mading Adventure) Edisi Juli: Jelajahi Dunia Sains

Tubuh Kita Bercahaya: Fakta Ilmiah di Balik Cahaya yang Tak Terlihat


Pernahkah kamu membayangkan bahwa tubuh manusia sebenarnya memancarkan cahaya? Bukan metafora atau puisi, tapi benar-benar cahaya dalam arti ilmiah. Meski tak kasatmata bagi mata telanjang, tubuh kita bersinar dalam gelap—secara harfiah. Fenomena ini disebut bioluminescence tubuh manusia atau lebih tepatnya biophoton emission. Bagaimana bisa? Mari kita telusuri!

🔬 Apa Itu Biophoton Emission?

Biophoton emission adalah cahaya lemah yang dipancarkan oleh sel makhluk hidup, termasuk manusia, tanpa adanya panas (non-thermal). Ini berbeda dengan sinar inframerah atau panas tubuh. Cahaya ini dipancarkan dalam spektrum cahaya tampak, dari panjang gelombang sekitar 420–770 nanometer.

Penelitian dari Tohoku Institute of Technology di Jepang tahun 2009 membuktikan bahwa tubuh manusia memang memancarkan cahaya yang sangat redup. Dengan kamera khusus yang sangat sensitif terhadap cahaya (hingga 1.000 kali lebih kuat dari mata manusia), para ilmuwan mendokumentasikan bahwa tubuh kita bercahaya—meskipun sangat samar.

📌 Fakta menarik: Cahaya ini berfluktuasi mengikuti jam biologis tubuh (ritme sirkadian). Paling terang terjadi sekitar pukul 4 sore dan paling redup sekitar pukul 10 pagi.

Mengapa Tubuh Kita Bercahaya?

Cahaya ini muncul dari reaksi kimia alami dalam tubuh, terutama oksidasi lipid (lemak) oleh radikal bebas. Reaksi ini menghasilkan fotons atau partikel cahaya dalam jumlah sangat kecil. Ini semacam efek samping dari metabolisme tubuh.

Semakin tinggi aktivitas metabolisme atau stres oksidatif dalam sel, semakin banyak cahaya yang dipancarkan. Inilah alasan mengapa para peneliti mulai mengembangkan penggunaan biophoton sebagai indikator kesehatan, seperti:

  • Deteksi dini kanker

  • Pemantauan stres seluler

  • Indikator penuaan

Bagian Tubuh yang Paling Bercahaya

Dalam penelitian yang sama oleh Tohoku Institute, ditemukan bahwa:

  • Wajah, terutama pipi dan dahi adalah bagian tubuh yang paling terang

  • Tangan dan kaki memiliki pancaran cahaya yang lebih lemah

Ilmuwan Jepang, Dr. Masaki Kobayashi, menyatakan bahwa variasi pancaran cahaya ini berkaitan erat dengan kepadatan mitokondria dan aktivitas metabolisme di area tubuh tersebut.

Apa Manfaat Mengetahui Fakta Ini?

Meski belum bisa dilihat tanpa alat khusus, cahaya tubuh manusia ini membuka potensi baru dalam dunia medis dan biofisika. Teknologi pengukuran biophoton bisa dikembangkan untuk:

  • Alat diagnosis non-invasif (tanpa harus ambil sampel darah)

  • Pemantauan real-time terhadap kesehatan sel

  • Mendeteksi kelainan metabolik sejak dini

Tubuh manusia adalah "bintang kecil" yang bersinar di tengah gelap, meski tak terlihat. Fakta ini menunjukkan bahwa tubuh kita jauh lebih kompleks dan menakjubkan dari yang kita kira. Cahaya ini mungkin redup, tapi maknanya sangat terang: bahwa setiap tubuh manusia adalah keajaiban biologis yang terus bekerja siang dan malam.

Jadi lain kali ketika kamu merasa biasa-biasa saja, ingatlah: secara ilmiah, kamu sedang bersinar.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Three T (Trend Teach Tech) Edisi Agustus

Three T (Trend Teach Tech) Edisi Oktober